Postingan

PENGEMBANGAN ISLAM KE AFRIKA

Oleh: Muhammad Aminullah Kosenterasi Ilmu Dakwah Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D Pengembangan Islam ke Afrika terjadi pada tahun 640 M, dibawah komando `Amr bin `Ash. Para pasukan tentara Arab menyerbu Mesir yang didominasi pasukan Byzantium. Selama tiga tahun terjadi peperangan sehingga pasukan Byzantium berkependudukan di wilayah Kristen jatuh ketangan kaum Muslim. Pada dasarnya pasukan muslimin menerima respon dari penduduk Kristen Mesir untuk menyerbu pasukan Byzantium, karena penduduk Kristen sangat benci atas pemerintahan Byzantium. Historis permusuhan mereka disebabkan ada komplik theologis antara Kristen dengan penganut Gereja Orthodoks. Sangat berat penyiksaan terhadap kaum Kristen oleh penganut Gereja Orthodoks dibawah pimpinan pasukan Byzantium. Penduduk Kristen menyepakati untuk meminta suaka politik terhadap masyarakat muslim. Pasukan muslim pun siap membantunya sehingga mereka kalah. Pada awal masa pemerintahan Islam di daerah tersebut, orang-orang

Penyebaran Islam di Nusantara

Pemusnahan peran Arab, khususnya kaum sayid Alawiyin dalam penyebaran Islam di Indonesia merupakan agenda utama pemerintah kolonial Hindia Belanda. Dengan berbagai cara mereka mencoba untuk menghilangkan peran sayid Alawiyin membumikan Islam di Nusantara. Anehnya beberapa sejarawan Indonesia ikut terpengaruh dengan isu tersebut dengan tulisannya yang terdapat dalam buku-buku sejarah yang beredar di kalangan umum maupun pelajar. Mereka menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara dibawa oleh pedagang Gujarat, bukan berasal dari tanah Arab atau Timur Tengah. Nilai kesahihan pernyataan tersebut patut dipertanyakan, karena terdapat dua teori dalam penyebaran Islam di Indonesia, pertama tentang datangnya Islam di Nusantara menyatakan bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang yang berasal dari Arab/Timur Tengah. Teori ini dikenal sebagai teori Arab, dan dipegang oleh Crawfurd, Niemann, de Holander. Kedua adalah teori Gujarat. Teori ini menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nu

PENGEMBANGAN ISLAM KE SPANYOL

PENGEMBANGAN ISLAM KE SPANYOL: Kondisi orang Kristen sebelum Islam datang, perlakuan kepada Yahudi dan budak-budak; kondisi para Pendeta Kristen Oleh: Muhammad Aminullah Kosenterasi Ilmu Dakwah Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D Umat Islam bangsa Arab memperkenalkan agamanya ke Spanyol pada tahun 711H. sebenarnya pada tahun 1502 di Spanyol telah ada perjanjin Ferdinand dan Isabella melarang berkembang agama Islam diseluruh kerajaannya. Keinginan umat Islam untuk menembus wilayah Spanyol tersebut, umat Islam melahirkan kesusasteraan dan budaya baru melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat. Sehingga para cerdik cendikiawan Eropa menerima warisan ilmunya, maka inilah kesempatan paling besar untuk masuk Islam ke Spanyol. Ketika pertama sekali umat Islam masuk ke Spanyol, mereka menemukan agama Kristen yang sangat kuat, bahkan di Toledo pada abad ke 6 menegaskan bahwa semua raja harus bersumpah tidak menganut agama lain kecuali Katholik. Apabila melanggar maka

Masuknya Islam di Nusantara dan Perkembangannya

Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi, dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Ada pendapat lain bahwa masuknya agama Islam di Indonesia melalui kesepakatan sebagai berikut : 1.Islam masuk Indonesia pada abad 1 Hijriah atau abad 7 M. 2.Agama Islam masuk di Indonesia tidak melalui India, tetapi langsung dari Mekah. 3.Dalam perkembangannya Islam di Indonesia banyak diwarnai oleh madzhab Syafi’i. Masuknya Islam ke Indonesia menurut pendapat lain ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori Mekah, yaitu penjelasannya sebagai berikut :  1.TEORI PERSIA Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu persamaan tersebut adalah : Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain. 2.TEORI GUJARAT Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan

Tranformasi Hukum Islam dan Positivisasi Hukum Islam di Indonesia

Tranformasi menurut bahasa berarti perubahan rupa (bentuk,sifat, dan lain sebagainya), perubahan struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal lain dengan cara mengurangi atau menambah atau dengan menata kembali unsur-unsurnya. Hukum adalah sekumpulan aturan yang memiliki sifat umum, mengikat, dan memaksa. Legislasi hukum Islam berarti menjadikan hukum Islam sebagai hukum Negara. Artinya, hukum Islam diangkat dan dikuatkan menjadi hukum Negara. Tranformasi hukum Islam di Indonesia adalah kegiatan merumuskan norma-norma hukum Islam yang terdapat dalam al-Quran, As-Sunnah, dan kitab-kitab fiqh klasik menjadi suatu aturan yang bersifat umum, tidak memihak pada salah satu pola pemikiran, bersifat mengikat dan memaksa yang diberlakukan dan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan sifat yang mengikat dan memaksa dari suatu aturan tersebut, diperlukan adanya proses positivisasi hukum. Positivisasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara yan

ISLAM DI NEGERI MELAYU: Aceh, Malaka, Malaysia dan beberapa jejak sejarah yang dapat ditelusuri

ISLAM DI NEGERI MELAYU: Aceh, Malaka, Malaysia dan beberapa jejak sejarah yang dapat ditelusuri Oleh: Muhammad Aminullah Kosenterasi Ilmu Dakwah Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D Masuknya Islam ke Indo-Melayu sulit diperkirakan waktu yang tepat, karena pada awalnya Islam, agama yang dibawa oleh pedagang-pedagang Arab yang telah dimulai sejak abad ke-7 M, pada masa ini mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan pada abad ke-8 pedagang Arab sangat banyak ditemukan di Canton. Ketika Portugis masuk pada abad ke-15 M, perdagangan timur sudah mantap yaitu telah membangun pangkalan-pangkalan tetap perdagangan di Kepulauan Indonesia. Dalam tarikh Cina, rombongan pedagang Arab menetap dipantai Barat-Sumatera. Kebanyakan rombongan pengikutnya penganut mazhab syafi’i. sehingga di barat Indonesia sangat berkembang mazhab  syafi’i. Ibnu Bathutah juga pernah mengembara ke daerah pantai barat Sumatera yang biasanya disebut Aceh. Ibnu Bathutah menge

HIJRAH NABI DAN PERKEMBANGAN DAKWAH

HIJRAH NABI DAN PERKEMBANGAN DAKWAH Oleh: Muhammad Aminullah Kosenterasi Ilmu Dakwah Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D Nabi Muhammad pada tahun pertama kenabian adalah menerima kewajiban sebagai seorang juru da’wah, pembawa risalah agama baru bagi manusia. Studi pendiri Islam dan peletak dasar da’wah Islam dapat memberi gambaran tentang hakikat dan watak dari pada da’wah Islam. Keberhasilan da’wah pertama adalah masuknya Islam Khadijah, melalui Khadijah Allah menenangkan hati beliau, menguatkan pendirian beliau dan memudahkan segala urusan yang selama dihadapi oleh Nabi dalam mengembangkan da’wah Islam.  Kemudian masuk Islam Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Harisah serta sahabatnya Abu Bakar. Selama tiga tahun berda’wah hanya berhasil membentuk kelompok kecil. Tatkala berda’wah didepan umum masyarakat tertawa dan mengejek serta menghinanya. Umat yang mengikuti Nabi disiksa, diancam bahkan dibunuh. Pada tahun keempat dari kenabian, Nabi tinggal dirumah al-Arqam