ISLAM DI NEGERI MELAYU: Aceh, Malaka, Malaysia dan beberapa jejak sejarah yang dapat ditelusuri
ISLAM DI NEGERI MELAYU: Aceh, Malaka, Malaysia dan beberapa jejak sejarah yang dapat ditelusuri
Oleh: Muhammad Aminullah
Kosenterasi Ilmu Dakwah
Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D
Masuknya Islam ke Indo-Melayu sulit diperkirakan waktu yang tepat, karena pada awalnya Islam, agama yang dibawa oleh pedagang-pedagang Arab yang telah dimulai sejak abad ke-7 M, pada masa ini mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan pada abad ke-8 pedagang Arab sangat banyak ditemukan di Canton. Ketika Portugis masuk pada abad ke-15 M, perdagangan timur sudah mantap yaitu telah membangun pangkalan-pangkalan tetap perdagangan di Kepulauan Indonesia. Dalam tarikh Cina, rombongan pedagang Arab menetap dipantai Barat-Sumatera. Kebanyakan rombongan pengikutnya penganut mazhab syafi’i. sehingga di barat Indonesia sangat berkembang mazhab syafi’i.
Ibnu Bathutah juga pernah mengembara ke daerah pantai barat Sumatera yang biasanya disebut Aceh. Ibnu Bathutah mengetahui bahwa Sulthan Samudra beragama Islam mempunyai hubungan persahabatan dengan Istana dehli, yang menghubungkan tali perdagangan antara negeri Islam India dengan kepulauan Indonesia yang menetap di ujung sumatera. Atas usaha da’wah dari pedagang-pedagang Arab dan India. Inilah ummat Islam Indonesia memperoleh existensinya, mereka mengawini wanita setempat dan isteri-isteri mereka beserta pembantu rumah tangga sehingga menjadi inti masyarakat Islam.
Mengenai metode dakwah yang dikembangkan oleh muballiq Islam dengan menempuh jalan perdagangan dan cara yang lebih baik yaitu agar orang-orang Islam menggunakan bahasa dan adat istiadat penduduk asli, bahkan mengawini wanita-wanita. Cara ini juga dapat meletakkan dasar-dasar kekuatan politik dan sosial bagi pelaksanaan da’wah. Islam masuk ke Aceh lebih kuat dari pengeruh India, karena Aceh dengan India telah lama berhubungan melalui perdagangan. Mengenai pendapat yang mengatakan melalui Arab, tidak ada bikti yang kuat. Muballiq yang datang pertama ke ujung Sumatra adalah para pedagang India. Menurut tarikh melayu, muballiq pertama bernama Abdullah Arif sebagai sebagai penyiar Islam ke Aceh. Sedangkan dalam tarikh Aceh menyebutkan pada tahun 1205 Johan Syah sebagai pendiri kerajaan setempat. Orang yang datang dari barat ke pesisir Sumatera untuk berdakwah dan dia berhasil mengislamkan masyarakat yang banyak.
Menurut Marco Polo yang pernah tinggal di Sumatera lima tahun menyebutkan bahwa semua masyarakat masih menganut kepercayaan pelbegu, kecuali kerajaan Peurelak yang telah beragama Islam. Disebabkan pulau ini sangat banyak disinggah para pedagang yang mengislamkan para penduduk aslinya. Kota dan kerajaannya bernama Samudra yang dibangun oleh Mara Silu yang masuk Islam atas ajakan Syeikh Ismail, kemudian dia memakai gelar Malikus Salih. Dia mengawini putri Raja Peurelak, kemudian membangun pula kerajaan dan kota Pasai untuk putranya.
Tak dapat disangkal, pada masa ini Islam memperoleh kemajuan yang pesat di Sumatera serta memperkuatkan posisinya sehingga membuka jalan untuk berda’wah ke daerah pedalaman yang dilakukan oleh syeikh Ismail, bahkan seorang pengembara Cina yang menyebutkan “lembri penduduk seribu keluarga” juga masuk Islam pada tahun 1413M. Golongan Padri yang fanatik berusaha keras mengembangkan Islam kepada orang Batak namun gagal sehingga harus digunakan pedang. Setelah masuk colonial Belanda maka Islam mulai dikembangkan secara damai dan berkat usaha da’wah yang terdiri dari orang-orang Islam Melayu,
Sedangkan suku Batak tetap mempertahankan diri untuk tidak terpengaruh dengan Islam, namun pada akhirnya ada juga yang terpengaruh untuk masuk Islam walaupun hanya sedikit. Seperti di Sumatera Tengah kebanyakan penduduknya juga telah masuk Islam, sayangnya mereka sangat kurang menguasai pengetahuan agamanya. Suatu gerakan dakwah juga berhasil menarik Kristen ke dalam agama Islam, bahkan missionaris Kristen pun terpengaruh dengan Islam.
Setelah sekian lama berkembang di Aceh, maka menyebarlah ke daerah-daerah lain seperti padang, lampung dan Palembang yang dibawa oleh Raden Rahmat. Begitu juga Syeikh Abdullah berhasil mengislamkan penduduk Kedah. Pada akhir abad ke 14M, suatu gerakan yang dipimpin oleh Maulana Malik Ibrahim mengembangkan dakwahnya ke pulau Jawa, bahkan mengislamkan Raja Maja Pahit.
Disini dapat dilihat bahwa Islam yang masuk ke Melayu dan terbesar di Aceh berkat usaha keras para penda’wahnya dan dijalani dengan damai yang tidak menimbulkan kekerasan, salah satu pendekatan yang dilakukan dengan dengan jalan perdagangan-perdagangan yang luas.
Komentar
Posting Komentar