Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Niat Puasa Sunah Sya'ban

Gambar
Niat Puasa Sunah Sya'ban  Salah satu bulan dimana Rasulullah SAW paling banyak mengamalkan puasa sunnah yaitu bulan sya'ban. Rasulullah SAW sangatlah suka berpuasa di bulan sya'ban karena pada bulan inilah berbagai amalan-amalan manusia dinaikkan atau diangkat kepada Allah SWT. Jadi, sebagai umat Nabi Muhammad, dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah sya'ban sesuai kemampuan kita (lebih banyak lebih bagus), sebagaimana yang Rasulullah SAW amalkan selama bulan sya'ban. Banyak hikmah dan keutamaan dibalik puasa sya'ban. Salah satunya yaitu puasa di bulan Sya’ban sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. Anjuran puasa sya'ban dan niat puasa sunnah sya'ban Ilustrasi : Niat Puasa Sunnah Sya'ban (Sebelum sahur) Adapun untuk lafadz bacaan niatnya adalah sebagai b

Lafadz Niat Qadha Puasa Ramadhan

Gambar
Lafadz Niat Qadha Puasa Ramadhan    Blog Khusus Doa - Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh semua muslim yang sudah baligh dan berakal. Jika seorang muslim tidak berpuasa di bulan ramadhan, misalnya karena sakit dan/atau bahkan karena disengaja, maka diwajibkan untuk mengganti, membayar atau mengqadha puasa ramadhan.   Mungkin salah satu dari kita sering meninggalkan puasa ramadhan dengan berbagai alasan. Maka dari itu, sebelum bulan ramadhan datang kembali, hendaknya kita sudah membayar atau mengqadha puasa ramadhan dan hukumnya adalah wajib. Adapun untuk lafadz niat mengganti / mengqadha puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya adalah sebagai berikut:   Niat Qadha/Membayar Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin dan artinya Ilustrasi : Niat Mengqadha Puasa Ramadhan   نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى    NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN QADAA'IN FARDHO ROMADHOONA LILLAHI TA'ALAA    Arti

Puasa Ramadhan Puasa penderita diabetes

Gambar
Puasa Ramadhan Puasa penderita diabetes Puasa Ramadhan : Puasa penderita diabetes - Persiapan , Persyaratan dan Tips Berpuasa Penderita Diabetes Persiapan Puasa Bagi Penderita Diabetes Puasa bukanlah halangan bagi penyandang diabetes melitus (DM) atau biasa disebut diabetesi. Hanyasaja, persiapan dan kedisplinan dalam memonitoring kadar gula darah secara berkala harus menjadi kewajiban utama yang perlu dipahami penderita diabetes berpuasa. Penderita diabetes yang ingin puasa terbagi dalam empat golongan risiko, yaitu : 1. Resiko Paling Tinggi Menderita DM tipe 1 Sedang hamil Menjalani cuci darah Gula darah sering turun mendadak (drop),dan mengalami ketoasidosis berulang. Ketoasidosis adalah salah satu komplikasi akut pasien DM yang terjadi karena kadar glukosa dalam darah sangat tinggi. 2. Resiko Tinggi Mengalami gangguan ginjal Tinggal sendiri Sementara pemakai insulin atau sulfonilurea  Orangtua yang sakit-sakitan.  3. Resiko Sedang Pasien DM

Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an

Gambar
Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa" [Al Baqarah:183] Keutamaan berpuasa "Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya" [Bukhari-Muslim]    "Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun" [Bukhari-Muslim]

Hutang Puasa Ramadhan Beberapa Tahun Belum Diqadha

Hutang Puasa Ramadhan Beberapa Tahun Belum Diqadha Apa hukum untuk orang yang memiliki hutang ramadhan beberapa tahun, dan belum diqadha hingga sekarang. Mohon penjelasannya. Matur nuwun Jawab:   Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Allah membolehkan, bagi orang yang tidak mampu menjalankan puasa, baik karena sakit yang ada harapan sembuh atau safar atau sebab lainnya, untuk tidak berpuasa, dan diganti dengan qadha di luar ramadhan. Allah berfirman,   فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ   Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah: 184)   Kemudian, para ulama mewajibkan, bagi orang yang memiliki hutang puasa ramadhan, sementara dia masih mampu melaksanakan puasa, agar melunasinya sebelum datang ramadhan berikutnya. Berdasarkan keterangan

Cara Meng-qadha atau Mengganti Puasa

Cara Meng-qadha atau Mengganti Puasa “Qadha'” adalah bentuk masdar dari kata dasar “qadhaa”, yang artinya; memenuhi atau melaksanakan. Adapun menurut istilah dalam Ilmu Fiqh, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam. Misalnya, qadha puasa Ramadhan yang berarti puasa Ramadhan itu dilaksanakan sesudah bulan Ramadhan.   Namun demikian, menurut para ahli bahasa Arab, penggunaan istilah qadha untuk pengertian seperti tersebut di atas (istilah dalam ilmu fiqh) sama sekali tidak tepat. Lantaran pada dasarnya kata qadha, semakna dengan kata "ada'" yang artinya; pelaksanaan suatu ibadah pada waktu yang telah ditentukan oleh Syariat Islam.<>   Oleh sebab itu, tidaklah tepat kata qadha' dimaksudkan untuk istilah yang artinya bertolak belakang dengan ada'. Akan tetapi, nyatanya istilah qadha' tersebut telah membudaya, menjadi baku dan berlaku dalam ilmu fiqh, untuk membedakannya denga

Hukum Mengqadha Puasa Orang Yang Meninggal Dunia Yang Tidak Berpuasa Tanpa Alasan Syar’i

Hukum Mengqadha Puasa Orang Yang Meninggal Dunia Yang Tidak Berpuasa Tanpa Alasan Syar’i Ayah saya, almarhum, semoga Allah merahmati dan mengampuninya, semasa hidupnya adalah seorang yang rajin shalat dan suka membantu orang-orang yang membutuhkan, baik itu dari keluarga maupun dari yang lainnya. Ia telah melaksanakan haji untuk dirinya dan untuk kedua orangtuanya. Ia meninggal dunia ketika saya masih kecil. Tapi, musibah besar yang tiba-tiba mengejutkan kami adalah ketika ibu saya mengatakan suatu hari bahwa ia tidak pernah melihat suaminya, atau ayah saya, melaksanakan puasa sejak pertama menikah sampai ia meninggal dunia (kira-kira 11 atau 12 tahun lamanya). Ibu saya tidak tahu apakah suaminya itu juga tidak puasa sebelum menikah. Ibu saya mengatakan bahwa suaminya selalu mengatakan bahwa ia sulit berpuasa karena pekerjaannya adalah seorang supir truk. Ia membawa truk buatan tahun tujuh puluh dan delapan puluhan yang tidak dilengkapi dengan AC. Sedangkan ia mengendari truk itu

Ziarah Kubur di Bulan Ramadhan dan Hari Raya

Gambar
  Ziarah Kubur di Bulan Ramadhan dan Hari Raya Pada prinsipnya, ziarah ke makam orang tua, keluarga, guru dan para ulama itu dapat dilaksanakan kapan saja; mau pagi, siang, sore, malam, boleh-boleh saja; hari Senin, Selasa, atau yang lainnya; seminggu sekali, dua kali atau tiga kali, silakan. Sebab inti (hikmah) dari ziarah ialah menebalkan keimanan dengan mengingat mati.   Tentu ini lebih baik ketimbang sepekan berpikir tentang dunia, kekayaan, uang, dan lain sebagainya, yang tidak ada batasnya. Malah dikhawatirkan akan menjerumuskan manusia ke lembah kesengsaraan. Tidakkah hidup ini sekadar kesenangan yang palsu, bak fatamorgana yang menipu? Kalau kita tidak pandai-pandai melapisinya dengan iman dan ilmu, apa jadinya? Oleh karena itu, ziarah di bulan suci Ramadhan ataupun di Hari Raya, sekalipun sebenarnya tidak ada perintah dan tidak ada larangan. Dan karena tidak adanya larangan, orang yang suka ziarah mengambil inisiatif alangkah indahnya jika dapat kirim doa pada har

QADHA BAGI ORANG YANG MENINGGAL RAMADHAN

Gambar
QADHA BAGI ORANG YANG MENINGGAL RAMADHAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ustaz bagaimana dengan kasus orang yang meninggal dalam keadaan shaum Ramadhan? Apakah yang ditinggalkan wajib menggantinya? Rani, Bandung Jawaban: Wa alaikum salam wr.wb. Sobat Rani yang dirahmati Allah SWT, para ulama sepakat bahwa seseorang yang meninggal pada bulan suci Ramadhan apabila dia tidak memiliki hutang puasa maka tidak ada kewajiban apapun baginya dan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk menggantinya. Demikian pula mereka bersepakat bahwa orang yang tidak berpuasa karena udzur tertentu seperti sakit atau dalam perjalanan, kemudian pada saat itu juga dia meninggal dunia maka tidak ada kewajiban apapun bagi wali atau ahli waris orang tersebut untuk mengganti puasanya atau membayarkan fidyah untuknya. Sebab orang tadi tidak memiliki kesempatan untuk mengganti hutang puasa yang ditinggalkan sebelum meninggal dunia. (Lihat Al-Kasani, Badai’ As-Shanai’ jilid 2 hlm. 103; Ibnu Qudamah, Al-Mughni,

Hukum Mengqadha Puasa Orang Yang Meninggal Dunia Yang Tidak Berpuasa Tanpa Alasan Syar’i

Hukum Mengqadha Puasa Orang Yang Meninggal Dunia Yang Tidak Berpuasa Tanpa Alasan Syar’i Ayah saya, almarhum, semoga Allah merahmati dan mengampuninya, semasa hidupnya adalah seorang yang rajin shalat dan suka membantu orang-orang yang membutuhkan, baik itu dari keluarga maupun dari yang lainnya. Ia telah melaksanakan haji untuk dirinya dan untuk kedua orangtuanya. Ia meninggal dunia ketika saya masih kecil. Tapi, musibah besar yang tiba-tiba mengejutkan kami adalah ketika ibu saya mengatakan suatu hari bahwa ia tidak pernah melihat suaminya, atau ayah saya, melaksanakan puasa sejak pertama menikah sampai ia meninggal dunia (kira-kira 11 atau 12 tahun lamanya). Ibu saya tidak tahu apakah suaminya itu juga tidak puasa sebelum menikah. Ibu saya mengatakan bahwa suaminya selalu mengatakan bahwa ia sulit berpuasa karena pekerjaannya adalah seorang supir truk. Ia membawa truk buatan tahun tujuh puluh dan delapan puluhan yang tidak dilengkapi dengan AC. Sedangkan ia mengendari truk itu

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA DAN RAHASIA-RAHASIANYA

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA DAN RAHASIA-RAHASIANYA PENDAHULUAN Puasa merupakan tempat pembinaan bagi setiap muslim untuk membina dirinya, di mana masing-masing mengerjakan amalan yang dapat memperbaiki jiwa, meninggikan derajat, memotivasi untuk mendapatkan hal-hal yang terpuji dan menjauhkan diri dari hal-hal yang merusak. Juga memperkuat kemauan, meluruskan kehendak, memperbaiki fisik, menyembuhkan penyakit, serta mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya. Dengannya pula berbagai macam dosa dan kesalahan akan diampuni, berbagai kebaikan akan semakin bertambah, dan kedudukan pun akan semakin tinggi.   Allah Ta’ala telah mewajibkan bagi kaum muslimin untuk menjalankan puasa sepanjang bulan Ramadhan, bulan tersebut merupakan sayyidusy syuhuur (penghulu bulan-bulan lainnya), padanya dimulai penurunan al-Qur-an. Bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan, pendekatan diri, kebajikan, kebaikan, sekaligus sebagai bulan pengampunan, rahmat dan keridhaan. Padanya pula tedapat Lailatul Qad