Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI PENDEKATAN STRES LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN Tiap bulan September diperingati sebagai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Melalui peingatan itu diharapkan masyarakat menjadi gemar membaca, khususnya anak-anak Sekolah Dasar (SD); sebab membaca adalah kunci untuk keberhasilan belajar siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca yang tinggi adalah modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata pelajaran. Sejak tahun 1995 sampai sekarang, media massa selalu memuat berita mengenai minat membaca masyarakat, terutama minat membaca anak-anak SD. Misal harian Suara Merdeka menulis tajuk rencana dengan judul Kegemaran Membaca Belum Seperti Yang Diharapkan (Suara Merdeka, 1995). Kompas memuat artikel Rumah Baca, Upaya Menumbuhkan Minat Baca (Kompas, 1995) dan Pikiran Rakyat (2000) melalui tulisan Wakidi yang berjudul Minat Membaca Anak Sekolah Dasar juga ikut prihatin dengan minat membaca anak SD yang rendah. Media elektronik seperti televisi juga ikut menayangkan iklan laya

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG KOMPLEKSITAS TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN DALAM KEPENDIDIKAN KOMPLEKSITAS TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN DALAM KEPENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN Untuk mengetahui bagaimana kompleksitas tugas dan peran pemimpin dalam kependidikan dalam hal ini katakan saja kepala sekolah, akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimpinan yang efektif yakni memperhatikan hubungan antar manusia (Human Relationship). Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Adapun tentang gaya kepemimpinannya yang efektif adalah mampu memelihara hubungan dengan baik dengan bawahannya, ia harus mengenal bawahannya dengan mengetahui kepentingan-kepentingannya yang dapat menimbulkan motivasi bekerja untuk memperoleh kepuasan bekerja. Di samping itu ia juga memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggotanya yang sesuai dengan jenis pekerjaannya, ia tidak boleh terlalu mementingkan hubungan baik dengan anggotanya sehingga mengorbankan penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu, sebaliknya ia pun tidak boleh terlalu mengutamakan kewajiban kerja sehingga melupakan kepenting

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG HUBUNGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH HUBUNGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH

A. PENDAHULUAN Kepala sekolah sangat berpengaruh di lingkungan kerja mereka terutama terhadap guru dan staf administrasi. Tugas utama kepala sekolah adalah mendorong para guru dan staf administrasi untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif serta membantu guru tenaga administrasi murid dan orang tua murid untuk mempersatukan kehendak pikiran dengan tindakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. B. TUGAS KEPALA SEKOLAH Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, dan mengevaluasi, seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut: a. Mengatur proses belajar mengajar 1. Program tahun, semesteran, caturwulan berdasarkan kalender pendidikan 2. Jadwal pelajaran tahunan, per semesteran, per caturwulanan termasuk penetapan jenis mata pelajaran / keterampilan dan pembagian tugas baru. 3. Program satuan pelajaran (teori dan praktek) berdasarkan buku kurikulum 4. Pelaksanaan jadwal

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MENGUBAH PARADIGMA MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN Pada akhir tahun 2006 dan sampai pertengahan tahun 2007, sebagian besar satuan pendidikan sibuk dengan pekerjaan besar, yaitu menyusun kurikulumnya sendiri yang sering disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan semangat otonomi dan desentralisasi, KTSP memberi keleluasaan sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri. KTSP sebenarnya positif, sebab sekolah diberi otonomi untuk berdiskusi terkait dengan standar Kompetensi yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hanya saja, sebagian besar guru belum terbiasa untuk mengembangkan model-model kurikulum. Selama ini mereka diperintah untuk melaksanakan kewajiban yang sudah baku, yakni kurikulum yang dibuat dari "pusat". Penerapan KTSP tersebut berimplikasi pada bertambahnya beban bagi guru. Penerapan KTSP mengandaikan guru bisa membuat kurikulum untuk tiap mata pelajaran, padahal, selama ini guru sudah terbiasa mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suatu kondisi yang optimal dapat tercapai jika guru mampu siswa dan sarana pengajaran serta mengedalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha pengorganisasian lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajar yang menimbulkan proses belajar (Uzer Usman, 1988:6). Dari kutipan di atas mengandung makna bahwa gurulah yang mengatur mengawasi dan mengelola kelas agar tercapainya proses belajar mengajar yang berarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan y