Teknik Bertanam Cabai Besar di Musim Hujan
Banyak kendala yang akan dihadapi petani cabai saat musim hujan tiba. Ancaman tersebut berupa serangan hama dan penyakit, pembusukan akar, hingga rontoknya bunga. Namun, Anda tetap bisa bertanam cabai besar di musim hujan. Bagaimana caranya?
Sebagai antisipasi agar tanaman cabai Anda tetap tumbuh optimal serta jauh dari penyakit, maka Anda wajib melakukan hal-hal berikut ini.
Memilih varietas cabai unggulan
Pemilihan varietas cabai unggulan yang tahan terhadap cuaca ekstrem atau musim hujan patut untuk dipertimbangkan. Beberapa varietas cabai yang disarankan adalah cabai besar Tit super LV serta cabai keriting lokal.
Memperbaiki sistem drainase
Selama musim hujan berlangsung, tentu akan banyak air menggenang di daerah sekitar lahan pertanian. Agar genangan air tersebut tidak ikut membanjiri tanaman cabai Anda, maka solusi yang tepat adalah dengan memperbaiki sistem drainase yang ada.
Membuat bedengan yang lebih tinggi
Tinggi bedengan yang ideal sebenarnya adalah 50 cm dari permukaan tanah. Namun, saat musim penghujan datang, kita perlu menambah ketinggian bedengan tersebut. Buatlah bedengan dengan tinggi 60—70 cm agar kelembapan di dalam tanah selama musim hujan dapat berkurang.
Atur jarak tanamnya
Jarak tanam tanaman cabai yang dianjurkan selama musim hujan adalah 60 × 70 cm dengan pola zig zag ataupun segitiga. Hal ini dimaksudkan agar cahaya matahari lebih leluasa masuk ke lahan pertanian sehingga kelembapan pun berkurang.
Risikonya adalah tanaman cabai yang bisa ditanam berkurang, tetapi mengingat kelembapan tinggi akan menjadi pemicu datangnya bakteri, hama, serta penyakit, maka teknik pengaturan jarak tanam ini perlu dilakukan.
Beri pemupukan yang tepat
Pupuk phonska cair, pupuk ini memungkinkan tanaman yang terserang hama bisa dipulihkan. Cocok diberikan saat musim hujan berlangsung. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang dan juga kompos. Pupuk NPK mutiara dan pupuk urea juga baik untuk tanaman cabai di musim hujan karena mengandung banyak unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Pemantauan bibit hama serta penyakit
Baca Juga: Nanas Madu, Primadona Gunung Kelud
Hama dan penyakit atau kerap disebut dengan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah musuh utama para petani. Kehadirannya lebih mengancam lagi saat musim penghujan tiba. Sebab, cuaca dan kelembapan udara menjadi faktor pendukungnya.
Oleh karena itu, sangat perlu bagi para petani untuk memantau perkembangan OPT ini sebelum merajalela dan merusak hasil panen yang sudah ada di depan mata. Lakukan penanggulangan secara alami dengan cara mengatasi hama dan penyakit pada tumbuhan atau jika OPT sudah kebal, gunakanlah pestisida.
Komentar
Posting Komentar