Bisakah Buah Delima Membantu Perawatan Radang Usus
Bisakah Buah Delima Membantu Perawatan Radang Usus?
Anda pasti tidak asing lagi dengan buah delima alias pomegranate. Selain bentuk dan warnanya yang menarik, serta rasanya yang segar, buah ini juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Salah satunya adalah untuk membantu perawatan penyakit radang usus.
Berbagai penelitian sudah dilakukan mengenai khasiat buah delima. Mulai dari melindungi wanita dari kanker payudara, melawan obesitas, mencegah penyakit jantung, meningkatkan memori, serta menangani disfungsi ereksi.
Tak hanya itu, menurut sebuah studi terbaru, terungkap bahwa buah ini juga baik untuk usus. Ternyata, kandungan urolithin A dalam buah delima dan padanan sintesisnya dapat membantu mengobati penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD).
Penyakit radang usus mengacu pada dua kondisi yang berbeda, yakni penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Penyakit tersebut ditandai dengan peradangan jangka panjang pada saluran pencernaan, yang meliputi kerongkongan, lambung, dan usus.
Apa itu urolithin A?
Dalam sebuah studi baru, para peneliti dari Universitas Louisville, Amerika Serikat, mengidentifikasi senyawa alami yang dapat membantu meningkatkan perawatan penyakit radang usus. Para peneliti juga menjelaskan mekanisme yang kemungkinan besar dapat melawan gejala IBD.
Senyawa urolithin A adalah metabolit yang dihasilkan sebagai hasil interaksi bakteri usus dan polifenol tertentu yang ada dalam buah delima dan beberapa buah lainnya, terutama buah berry. Secara khusus, asam ellagic yang ada dalam buah delima berinteraksi dengan galur Bifidobacterium pseudocatenulatum INIA P815 dalam usus, sehingga melepaskan urolithin A.
Senyawa ini juga memiliki padanan sintetis yang disebut UAS03, yang memiliki efek terapeutik yang sama. Para peneliti melaporkan temuan terbaru mereka dalam makalah studi di jurnal “Nature Communications”.
Bagaimana senyawat tersebut melindungi kesehatan usus?
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa urolithin A memiliki banyak manfaat kesehatan yang membuat para peneliti tertarik untuk melihat potensi zat dalam konteks perawatan IBD.
"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa urolithin bisa menghambat aktivitas dalam peradangan, proliferasi, dan penuaan pada berbagai model," tulis para peneliti dalam sebuah pernyataan.
Dalam studi ini, mereka menggunakan tikus untuk mempelajari cara urolithin A dan UAS03 dapat membantu menangani penyakit radang usus. Terungkap bahwa kedua versi senyawa mengurangi peradangan di usus dengan bertindak sebagai jembatan antara sel-sel yang membentuk jaringan yang melapisi usus. Urolithin A dan UAS03 mengencangkan persimpangan sel ini, sehingga mencegah toksin untuk lewat. Pasalnya, jika toksin lewat, itu dapat menyebabkan peradangan.
"Keyakinan umum sejauh ini di lapangan adalah bahwa urolithin memberikan efek menguntungkan melalui sifat antiinflamasi dan anti oksidatif," kata penulis utama studi, Rajbir Singh.
"Kami sudah menemukan untuk pertama kalinya modus fungsi mereka juga termasuk memperbaiki kelainan fungsi penghalang usus dan menjaga integritas penghalang," sambungnya.
Interaksi nutrisi dan bakteri usus adalah kuncinya
Meskipun para peneliti mendorong konsumsi buah delima dan buah lain yang dapat menyebabkan pelepasan urolithin A dalam usus, mereka menjelaskan bahwa ini bukan jaminan bahwa gejala IBD tidak akan muncul atau akan berkurang.
Ini kemungkinan besar karena bakteri yang membantu dalam produksi metabolit ini mungkin tidak hadir pada tingkat yang sama. Bisa juga, kadang mungkin tidak hadir sama sekali dalam mikrobiota usus pada beberapa orang.
Jadi, karena alasan ini, para peneliti menyarankan bahwa zat UAS03 sintetis mungkin lebih dapat diandalkan dan efektif dalam pengobatan bentuk-bentuk tertentu IBD, seperti kolitis akut. UAS03 juga memiliki bentuk yang lebih stabil dibandingkan dengan urolithin A.
Menurut peneliti utama Venkatakrishna Rao Jala, "Mikroba di usus manusia telah berevolusi untuk menghasilkan metabolit mikroba yang bermanfaat di sekitar penghalang usus."
"Namun, ini mensyaratkan bahwa Anda harus melindungi dan menampung mikrobiota usus yang tepat dan mengonsumsi makanan yang sehat. Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi langsung urolithin A dapat mengimbangi kurangnya bakteri spesifik yang bertanggung jawab untuk produksi urolithin A dan konsumsi terus-menerus buah delima dan jenis berry lainnya," lanjutnya.
Meski soal perawatan penyakit radang usus dan kaitannya dengan buah delima memerlukan penelitian lebih lanjut. Mengingat khasiatnya yang begitu banyak, tak ada salahnya memasukkan buah delima ke dalam menu sehat harian. Kombinasikan juga dengan variasi makanan sehat lainnya dan berolahraga secara rutin supaya manfaatnya pada tubuh bisa dirasakan secara menyeluruh.
Komentar
Posting Komentar