Petani Cara Budidaya Tanaman Padi Secara Baik dan Benar


Petani Cara Budidaya Tanaman Padi Secara Baik dan Benar

Langkah pertama sebelum menanam padi adalah membersihkan lahan yang akan ditanami. Bersihkan berbagai tanaman gulma seperti rerumputan, semak belukar serta hal lain yang mungkin akan mengganggu perkembangan tanaman padi. Menyiapkan media tanam yang baik untuk tanaman akan mendorong pertumbuhan dengan baik. 
Membajak Lahan Untuk di Tanami PadiSetelah lahan bersih dari tanaman liar langkah selanjutnya adalah memberikan aliran air pada lahan. Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah agar mudah untuk dibajak dengan menggunakan alat tradisional ataupun modern. 
Setelah lahan tanam menjadi gembur, genangi lahan tersebut dengan air sampai mencapai ketinggian 5-10 cm. Cara mengatur ketinggian air bisa dengan cara membuka dan menutup akses keluar masunya air pada pintu irigasi. Diamkan lahan tersebut selama 2 minggu agar racun pada tanah menjadi netral dan juga kondisi tanah menjadi berlumpur. 
Memilih Bibit Padi yang Unggul dan Berkualitas
Agar hasil panen padi bisa melimpah tentu selain lahan tanam yang baik Anda memerlukan bibit padi yang unggul. Untuk mengetahui bibit padi yang baik Anda bisa mengetahuinya dengan cara berikut. 
Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam.
Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air. Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tad, ada berapa yang bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik. 
Menyemai Benih Padi di Lahan
Setelah memiliki benih padi yang baik, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Anda bisa melakukanny dengan mengikuti beberapa langkah berikut. 
Rendam benih padi yang akan disemai selama sehari semalam, tiriskan dan biarkan selama 2 hari sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah. 
Siapkan lahan untuk menyemai benih padi sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan sawah. Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi tetap berair dan berlumpur. 
Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan persemaian.
Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah disiapkan. Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara merata pada lahan penyemaian.

Cara Menanam Padi

Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan persawahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya. 
Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu. 
Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi. 
Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.
Penyiangan Lahan 
Agar padi yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu merawatnya dengan membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa disebut dengan tanaman gulma. Penyangan tanaman gulam bisa dilakukan saat masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan selanjutnya bisa dilakukan penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali. Penyiangan yang baik bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan tangan.

Memberikan Pupuk pada Tanaman Padi

Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi. 
Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman. 
Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha. 
Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.
Melindungi Tanaman Padi dari Hama 
Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak tanaman oleh karena itu Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut. 
Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda, karena hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.

Memanen Tanaman Padi

Memanen Tanaman Padi yang Telah Menguning
Inilah saat yang paling ditunggu oleh para petani yaitu masa panen tanaman padi. Tanda tanaman padi telah siap untuk dipanen adalah warna butiran bijinya sudah mulai menguning, ranting buahnya sudah mulai menunduk karena terisi dengan beras. Proses pemanenan padi bisa dilakukan dengan cara tradisonal yaitu menggunakan sabit atau dengan cara modern yang menggunakan mesin otomatis. 
Untuk mengurangi kerugian pada saat panen usahakan untuk segera memanen padi karena bila usia padi terlalu tua biji padi akan rontok. Itulah proses budidaya tanaman padi yang cukup panjang, oleh karena itu kita harus menghargai makanan ini jangan membuangnya atau berlebih-lebihan dalam memasak sehingga terbuang. Selain itu jika banyak yang menanam tanaman ini sudah pasti Indonesia akan bisa surplus stok beras.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah TSUNAMI ACEH 2004

Makalah Tentang Permainan Tradisional "Bola Bekel"

MAKALAH KHALAF: AHLUSSUNNAH (AL-ASY’ARI DAN AL-MATURIDI)