Tidurnya Orang Tidak Puasa Itu Ibadah


renungan ramadhan tidurnya orang puasa

Posting renungan Ramadhan ini tentang tidurnya orang puasa. Tentu anda sering dengar hadits yang menyatakan tidurnya orang berpuasa itu ibadah. Lantas, berapa jam tidur anda bulan ini?

Terlepas dari hadits itu dhoif atau tidak, saya percaya bahwa tidurnya orang puasa itu ibadah. Kenapa? Lha wong tidurnya orang yang tidak puasa juga ibadah, kok! :)

Tidur di bulan Rajab, Syawal atau bulan apa pun saat anda tidak puasa dapat bernilai ibadah asal diniatkan secara ikhlas (karena Allah), dan tata caranya mengikuti yang diajarkan Nabi.
Bagaimana cara tidur Nabi?
Sebelum tidur Nabi berwudhu, kemudian membaringkan badannya dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan (HR Bukhari). Kemudian membaca Al Quran surat-surat tertentu, ayat tertentu, doa dan dzikir. Jadikan tidur sebagai dzikrul maut … Inilah tidur yang bernilai ibadah.

Karena itu, agar tidur kita dapat bernilai ibadah, mari kita niatkan tidur dengan ikhlas dan mengikuti tata cara tidur yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Meskipun tidur itu ibadah, tapi jangan dijadikan hujjah untuk memperbanyak tidur di bulan puasa Ramadhan yang agung ini. Iya, kan? Sangat setuju, jika kita harus kontrol waktu tidur selama bulan Ramadhan ini.  Jangan berlebihan!


Apakah porsi tidur anda di bulan Ramadhan ini berlebih?

Coba hitung dulu, berapa jam biasanya anda tidur di luar Ramadhan. Kemudian hitung berapa jam anda tidur di bulan suci Ramadhan ini. Jika jawabannya: “Porsi tidur saya berlebih!” Maka anda perlu cari tahu alasannya. Inilah renungan Ramadhan yang penting untuk kebaikan kita.

Beberapa sebab yang mungkin, mengapa seseorang menambah porsi tidurnya adalah sebagai berikut:

Tidak biasa bangun malam, sehingga pagi-pagi terasa kantuk berat
Tersugesti dengan “merasa lemas” sehingga perlu istirahat
Untuk mengurangi interaksi dengan dunia luar yang merusak puasanya
Punya anggapan lebih banyak tidur lebih baik
Tidak punya aktivitas menarik, sehingga lebih baik tidur
Anda masuk golongan yang mana?

Apapun alasannya, tidur berlebihan itu tidak baik. Tidurlah secukupnya berdasarkan kebutuhan kita. Solusinya: akhirkan waktu makan sahur, hilangkan sugesti bahwa puasa itu bikin lemas dan carilah kegiatan positf yang menarik. Semoga renungan Ramadhan ini bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah TSUNAMI ACEH 2004

Makalah Tentang Permainan Tradisional "Bola Bekel"

MAKALAH KHALAF: AHLUSSUNNAH (AL-ASY’ARI DAN AL-MATURIDI)