Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif


Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah, jenis informasi yang digali dengan penelitian deskriptif  yaitu study kasus, study korelasi, study perbandingan, study evaluasi, study prediksi. Sedangkan penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data untuk konfirmasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sample yang relative kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, dll. Pengumpulan data survey melalui wawancara, wawancara melalui telepon, angket, angket melalui pos.

Pengertian dan Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif

Pengertian Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau  menjawab  permasalahan  yang  sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian  deskriptif  juga  berarti  penelitian  yang dimaksudkan  untuk  menjelaskan  fenomena  atau karakteristik  Individual,  situasi  atau  kelompok tertentu secara akurat.

Dengan  kata  lain : Penelitian Deskriptif  dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian  deskriptif  merupakan  cara  untuk menemukan  makna  baru,  menjelaskan  sebuah kondisi  keberadaan,  menentukan  frekuensi kemunculan  sesuatu,  dan  mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian  kepada  aspek2  tertentu  dan  sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.

Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif
a) Survei
Survay  adalah  Suatu  cara  penelitian  Deskriptif  yang  dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu.  Tujuan  Survey  adalah  Untuk  membuat  Penilaian  terhadap  suatu Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.

b) Studi Kasus
Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam ( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan social termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.

Case Study dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau Sekelompok Masyarakat di suatu daerah.

c) Studi Korelasi
Penelitian Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan Sebab – Akibat atau bukan.Yang dimaksud Hubungan Korelatif adalah Hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.

Dalam study hubungan menunjukkan menunjukkan hubungan sebab akibat, tetapi menunjukkan hubungan kesejajaran. Koofesien hubungan yang signifikan berarti antara tinggi dengan berat badan menunjukkan adanya asosiasi antara tinggi dengan berat badan, makin tinggi badan juga makin berat badannya, makin pendek maka semakin ringan bobotnya, tidak berarti tinggi badan mempengaruhi berat badan atau berat  badan mempengaruhi tinggi badan. Study hubungan tidak hanya dapat dilakukan dua variable, tetapi juga dapat terhadap lebih dari dua variable.
d) Studi Perbandingan
Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkanPersamaan dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor-faktor apa / Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnyasuatu peristiwa tertentu.Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu,kemudian dibandingkan.

Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu factor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.

e) Studi Prediksi
Study Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnyasuatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya
Contoh :
“Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi”.

Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk :
a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain.
Contoh :
Memperkirakan “penurunan angka kematian akibat kecelakaan” dari berlakunya “aturan penggunaan helm standart” bagi semua pengendara motor.

b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil pengukuran.
Contoh :
Memperkirakan kemungkinan “wabah diare” dari hasil “pemeriksaan air minum” penduduk.

c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut.
Contoh :
Memperkirakan “Status Gizi Balita” dari “Tingkat Sosial Ekonomi” orang tua mereka.

d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain.
Contoh :
Memperkirakan “status gizi” dari “pengukuran berat badan perumur” pada balita.

f) Studi Evaluasi
Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan.

Misalnya :
Penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas, penelitian tentang program pemberantasan penyakit menular, penelitian evaluasi tentang program perbaikan gizi, penelitian evaluasi tentang cakupan pelayanan imunisasi balita, penelitian evaluasi tentang mutu layanan fasilitas kesehatan dll. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan program – program tersebut. Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja.
3. Pengertian Penelitian Survai
Survey digunakan untuk mengumpulkan data untuk konfirmasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sample yang relative kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi, dll. Survey ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakterisyik populasi seperti komposisi masyarakat berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan dll.dapat juga berkenaan dengan sikap, nilai, cita-cita, kebiasaan, dll.

Dalam pendidikan dan kurikulum pembelajaran, survey digunakan unnuk menghimpun data tentang siswa, seperti : sikap, minat, dan kebiasaan belajar, hubungan dan pergaulan antar siswa, hobi dan penggunaan waktu senggang, cita-cita dan rencana karir dan lain-lain. Survai juga digunakan untuk mengumpulkan data tentang guru, seperti: latar belakang social ekonomi, pendidikan dan pengalaman, sikap, minat dan kepedulian mereka tentang masalah-masalah pendidikan, kinerja mereka dalam pelaksanaan mengajar, membimbing dan membeerikan pelatihan pada siswa, pelaksanaan tugas administrative, pengabdian dan kerja sama dengan masyarakat.

Data tentang keadaan dan perkembangan sekolah juga dapat dihimpun melalui survey, seperti data tentang: jumlah siswa, guru, tata usaha, jumlah dan kondisi ruang kelas, kantor, laboratorium, perpustakaan jumlah dan jenis buku, media pembelajaran, alat dan ba\han praktikum, alat dan latihan ketrampilan.

4. Pengumpulan data survai
Pengumpulan data dalam survey dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu, wawancara langsung, wawancara melalui telepon, pengedaran angket kepada kelompok secara langsung, pengiriman angket melalui pos.

Wawncara langsung merupakan cara yang cukup efektif, sebab data akan diperoleh secara lengkap, pertanyaan, pertanyaan yang kurang jelas atau meragukan dapat dijelaskan dan hasilnya dapat diperoleh saat itu juga. Sedangkan wawancara melalui telepon hamper sama dengan wawancara langsung, data dikumpulkan melalui tanya jawab secara lisan, walaupun tidak berhadapan langsung. Dilihat dari segi biaya, cara ini dipandang lebih hemat, meskipun biaya telepon tinggi tetapi masih dibawah biaya transportasi dan akomodasi kalau pewawancara dating langsung.

Pengedaran angket kepada kelompok merupakan cara yang sangat ampuh, sebab dalam waktu yang relative singkat jawaban dari sejumlah responden dapat diperoleh. Pengedaran angket kepada kelompok dapat dilakukan apabila respondennya guru, siswa, karyawan dll. Sedangkan pengedaran angket melalui pos adalah yang paling murah hanya dengan biaya sebesar prangko pos sejumlah besar angket dapat dikirimkan kepada para responden.
5. Hubungan dan Perbedaan Antara Penelitian Deskriptif dengan Penelitian Survai
Diantara para ahli dan penulis buku penelitian, terdapat perbedaan pendapat, tentang metode deskriptif terutama dalam hubungannya dengan metode survey. Ada yang memandang sama ada juga yang membedakannya. Mereka yang memandang sama ada yang lebih suka menggunakan metode deskripif, tetapi ada juga yang lebih suka menggunakan metode survey. Diantara yang membedakan ada yang memandang metode deskriptif lebih luas, metode survey sebagian dari metode deskriptif, dan sebaliknya ada yang memandang metode deskriptif bagian dari survey.penulis setuju dengan penggunaan nama metode deskriptif, metode deskriptif lebih luas dari metode survey, metode survey merupakan bagian dari metode deskriptif.

Ada beberapa alas an mengapa setuju dengan pandangan tersebut,
Diskriptif atau penggambaran apa adanya merupakan hal yang alamiah dan sesuai dengan kenyataan kehidupan, manusia hidup apa adanya
Penelitian deskriptif mempunyai makna yangb lebihluas,mencakup deskriptif kuantitatif dan kualitatif
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang besar  dari penelitian-penelitian non eksperimental.
agi para peneliti pemula lebih cocok memulai pengembangan kemampuan penelitiannya dengan penelitian deskriptif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah TSUNAMI ACEH 2004

Makalah Tentang Permainan Tradisional "Bola Bekel"

MAKALAH KHALAF: AHLUSSUNNAH (AL-ASY’ARI DAN AL-MATURIDI)