BEBERAPA TEORI TENTANG PENYEBARAN ISLAM: Darat, Laut, Dagang, Sufi. Politik dan Adventure
Oleh: Muhammad Aminullah
Kosenterasi Ilmu Dakwah
Pembimbing: Prof. Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D
Pengembangan agama Islam tidak memiliki lembaga missi sebagaimana adanya missionaris pada agama Kristen. Lembaga yang ada pada Islam berbentuk perkumpulan tariqat yang mirip dengan monastik Kristen, tetapi pada Islam tidak punya semacam Pendeta dan para pelaksana mendapatkan bayaran. Sebenarnya setiap muslim adalah muballiq, maka setiap orang berkewajiban untuk mengembangkan agamanya. Pengembangan da’wah tanggung jawab semua lapisan masyarakat, pria, wanita, pejabat, petani dan semua pedagang yang propesional.
Para pedagang Islam selalu memperlihatkan kegiatan yang aktiv dalam tugas da’wah. Tugas da’wah tidak hanya terbatas bagi kaum pria muslim saja, tetapi kaum wanita juga mengambil bagian dalam tugas suci ini. Misalnya beberapa Raja Mongol masuk Islam karena jasa isterinya yang beragama islam, mazhab Sanusi mengembangkan da’wah dengan cara membuka sekolah-sekolah putri dikalangan suku Tubu di Utara Damar Chad yang sangat besar manfaat bagi wanita untuk mengislamkan umat.
Pekerja pembangunan jalan atau perkebunan di Afrika Timur jajahan Jerman, juga masuk Islam kerena berpengaruh perkawinan mut`ah dengan wanita-wanita muslim setempat, namun wanita tersebut tidak mau menikah dengan orang yang tidak berkhatan, maka para pekerja tersebut secara tidak langsung masuk Islam dan dikhatankan.
Kemajuan Islam di Ethiopia (abbyssinia) pada pertengahan abad ke-19M disebabkan jasa para isteri Raja Kristen yang mendidik anak secara Islami. Wanita-wanita suci keturunan Ali pergi dari Karbela ke Lahere, mereka mengembangkan Islam dengan pendekatan sufinya, sehingga mendorong orang-orang hindu masuk Islam. Syaikh Ahmad Mujaddid seorang ahli tauhid terkenal, selama dua tahun dipenjara, dia berhasil mengislamkan ratusan tahanan yang sepenjara.
Pengembangan Islam banyak juga yang dilakukan melalui pelayaran perdagangan ke Cina yang melewati dari pulau Nikobar, Kardive, Madagaskar dan pesisir Timur, bahkan juga sampai ke Kamboja, Conpa, Kochin hingga ke Cina. Aktivitas ini biasanya dilakukan sambil mengawal kafilah Arab yang berlayar sepanjang pantai Pasifik. Maka pengaruh Islam ke Cina sangat besar melalui perdagangan dan pengembara yang mencari pengalaman baik melalui laut maupun melalui daratan yang lebih dikenal dengan jalur sutra.
Faktor giografis yang sangat mendukung aktivitas pelayaran para pedagang tumbuh dan meluas dalam melakukan perdagangannya, bahkan ada yang menetap sampai enam bulan, karena mereka mengikuti arah angin yang dapat berlayar dalam setahun dua kali.
Dapat ditinjau beberapa faktor yang turut mengsukseskan da’wah , yang paling penting adalah syahadat Islam sedangkan yang kedua didasarkan pada teori tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Menurut Prof. Montet Islam adalah suatu agama yang sangat rasional dalam arti yang seluas-luasnya. Bishop Lefroy berpendapat bahwa “rahasia kekuatan luar biasa untuk kemenangan dan kemajuan Islam, hal ini lebih ditentukan oleh pengakuan iman terhadap adanya Tuhan dan Esanya Tuhan. Setelah mengatakan syahadat, maka sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu sudah bisa melaksanakan peribadatan yang telah ditentukan oleh syara’.
Komentar
Posting Komentar