Pengertian Budaya
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal,
kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti
perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai
hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur
(bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari
perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini
berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam”.
Dalam
disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama
(Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan
kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil
fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu
pada pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan
istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian
keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan
ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh
dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat
diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut
pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984:21).
1. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
3. Koentjaraningrat
Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta
keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
4. A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
Dalam
bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas-luasnya.
5. Malinowski
Malinowski
menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system
kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang
khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul
kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk
tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
6. E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture
kebudayaan
adalah
suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan
lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk
mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita
bagi menjadi 2 macam :
1.
Kebudayaan
material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah,
gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
2.
Kebudayaan
immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
B. Unsur Kebudayaan
Unsur
kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu kebudayaan
yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur tersebut,
kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas daripada sekedar penjumlahan
unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Menurut Kluckhohn ada tujuh unsure dalam
kebudayaan universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan, system
organisasi kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup,
system tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas,
masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1.
Sistem
religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat
“menghitam-putihkan” kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga
menyembah-Nya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk
membujuk kekuatan besar tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan
usaha yang diwujudkan dalam system religi dan upacara keagamaan.
2.
Sistem
organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia
membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang
merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem
pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan
dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu dapat juga dari pemikiran
orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang telah diketahui,
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan
pengetahuan ini menyebar luas
4.
Sistem
mata pencaharian hidup, yang merupakan produk dari manusia sebagai homo
economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.
Sistem
teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya yang
dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus
mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6.
Bahasa,
merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7.
Kesenian,
merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas untuk
memenuhi kebutuhan psikisnya.
C. Wujud Kebudayaan
Selain
unsur kebudayaan, masalah lain yang juga penting dalam kebudayaan adalah
wujudnya. Pendapat umum mengatakan ada dua wujud kebudayaan. Pertama,
kebudayaan bendaniah (material) yang memiliki cirri dapat dilihat, diraba, dan
dirasa. Sehingga lebih konkret atau mudah dipahami. Kedua, kebudayaan rohaniah
(spiritual) yang memiliki ciri dapat dirasa saja. Oleh karena itu, kebudayaan
rohaniah bersifat lebih abstrak dan lebih sulit dipahami. Koentjaraningrat
dalam karyanya kebudayaan. Mentaliter, dan pembangunan menyebutkan bahwa paling
sedikit ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
1.
Sebagai
suatu kompeks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya.
2.
Sebagai
suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.
Sebagai
benda-benda hasil karya manusia. (koentjaraningrat, 1974:15).
Wujud
pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan
difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Ide-ide dan gagasan manusia ini
banyak yang hidup dalam masyarakat dan member jiwa kepada masyarakat.
Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan
menjadi suatu system, disebut system budaya atau culture system, yang dalam
bahasa Indonesia disebut adat istiadat.
Wujud
kedua adalah yang disebut system social, yaitu mengenai tindakan berpola
manusia itu sendiri. Sistem social ini bersifat konkrit sehingga bias
diobservasi, difoto dan didokumentir.
Wujud
ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya
manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bias
diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam
kehidupan masyarakat tidak terpisah satu dengan yang lainnya.
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C.Kluckhohn (1961:38)
dalam karyanya Variations in Value Orientation, system nilai budaya dalam semua
kebudayaan yang ada di dunia sebenarnya berkisar pada lima masalah pokok dalam
kehidupan manusia, yaitu :
1.
Hakikat
dari hidup manusia (manusia dan hidup, disingkat MH)
2.
Hakikat
dari karya manusia (manusia dan karya, disingkat MK)
3.
Hakikat
kedudukan manusia dalam ruang waktu (manusia dan waktu, disingkat MW)
4.
Hakikat
hubungan manusia dengan sesamanya (manusia dan manusia, disingkat MM)
Pengertian,
Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan
atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik
jasmani maupun rohani. Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi
kebudayaan :
1.
Kebudayaan yang terdapat antara umat
manusia sangat beragam
2.
Kebudayaan didapat dan diteruskan
melalui pelajaran
3.
Kebudayaan terjabarkan dari
komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4.
Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam
aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional.
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah
basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.
Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang
astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi
lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa
dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus
mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Latar
belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya,
negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1.
Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas
berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam
berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan
(primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2.
Proses pembangunan dampak positif dan
negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga
dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari
pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dalam
teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik
dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan
yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi,
yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat
dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk
kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini
kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil
penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
2.
Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.
Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities)
adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian
yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan
wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah
manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu
budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya
dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus).
Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan
Ilmu Budaya Dasar
1.
Mengenal lebih dalam dirinya sendiri
maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
2.
Mengenal perilaku diri sendiri maupun
orang lain
3.
Sebagai bekal penting untuk pergaulan
hidup
4.
Perlu bersikap luwes dalam pergaulan
setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5.
Tanggap terhadap hasil budaya manusia
secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran
perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
6.
Memiliki penglihatan yang jelas
pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di
sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7.
Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli
dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan
sebagai disiplin ilmu yang kaku
8.
Sebagai jembatan para saran yang berbeda
keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam
memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan
masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi
khususnya Dharma pendidikan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku
Dasar-Dasar Dari Manusia.
Unsur-unsur kebudayaan
:
1.
Sistem Religi/ Kepercayaan
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Ilmu Pengetahuan
4.
Bahasa dan kesenian
5.
Mata pencaharian hidup
6.
Peralatan dan teknologi
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah
ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah
:
1.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.
Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata
kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam
pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.
Manusia dan cinta kasih
2.
Manusia dan Keindahan
3.
Manusia dan Penderitaan
4.
Manusia dan Keadilan
5.
Manusia dan Pandangan hidup
6.
Manusia dan tanggungjawab serta
pengabdian
7.
Manusia dan kegelisahan
8.
Manusia dan harapan
Fungsi, Hakekat dan
Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar
dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai:
1.
Suatu hubungan pedoman antar manusia
atau kelompok
2.
Wadah untuk menyakurkan
perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.
Pembimbing kehidupan manusia
4.
Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat
Kebudayaan
1.
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari
perilaku manusia
2.
Kebudayaan itu ada sebelum generasi
lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3.
Kebudayan diperlukan oleh manusia dan
diwujudkan dalam tingkah lakunya
4.
Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang
memberikan kewajiban kewajiban
Sifat
kebudayaan
1.
Etnosentis
2.
Universal
3.
Alkuturasi
4.
Adaptif
5.
Dinamis (flexibel)
6.
Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek
kebudayaan
1.
Kesenian
2.
Bahasa
3.
Adat Istiadat
4.
Budaya daerah
5.
Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan
kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1.
kontak dengan negara lain
2.
sistem pendidikan formal yang maju
3.
sikap menghargai hasil karya seseorang
dan keinginan untuk maju
4.
penduduk yang heterogen
5.
ketidak puasan masyarakat terhadap
bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor
penghambat proses perubahan kebudayaan :
1. faktor dari dalam masyarakat betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan
baru
*
petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya
pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari
lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan
negara lain
* pengaruh kebudayaan
masyarakat lain
Manfaat
Keberagaman Budaya
1. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2. Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayan menurut
wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
1.
kebudayaan berwujud abstrak
2.
kebudayaan berwujud konkret; dan
3.
kebudayaan berwujud benda (fisik).
Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat dijumpai
pada setiap kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal (cultural
universal)
Tujuh
unsur pokok kebudayaaan universal :
1.
sistem religi dan upacara keagamaan
2.
sistem dan organisasi kemasyarakatan
3.
sistem pengetahuan
4.
bahasa
5.
sistem kesenian
6.
sistem mata pencaharian hidup dan
7.
sistem teknologi dan peralatan
3. Unsur-Unsur
Kebudayaan menurut para ahli
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan
kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1.
alat-alat teknologi
2.
sistem ekonomi
3.
keluarga
4.
kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
sistem norma sosial yang memungkinkan
kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya organisasi ekonomi
alat-alat dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) organisasi
kekuatan (politik)
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. Suku bangsa
2. Bahasa
3. Aliran politik
4. Agama
5. Masalah kaya dan miskin
6. Intergrasi nasional
7. Pengaruh Keberagaman Budaya di Indonesia
Pengaruh
Positif :
1.
Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik
dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2.
Keanekaragaman budaya daerah dapat
membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional
3.
Tertanamnya sikap untuk saling
menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh
Negatif :
1.
Kecurigaan antarsuku
2.
Adanya pontensi konflik antarsuku dan
hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
3.
Banyaknya suku bangsa yang ingin
menerapkan hukum adatnya.
PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN
BUDAYA
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran
budaya antara lain sebagai berikut:
1)
Mengembangkan sikap saling menghargai
terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota
masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
2)
Meninggalkan sikap primodialisme
terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3)
Menegakan supremasi hukun yang artinya
sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang
kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4)
Mengembangkan rasa nasionalisme terutama
melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap
chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan
perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5)
Menyelesaikan semua konflik dengan cara
yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
6)
Mengembangkan kesadaran sosial.
Masalah
Akibat Keberagaman Budaya
Mengatur dan mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri,
kehendak, dan adat istiadatnya tentunya lebih mudah daripada mengurus sejumlah
orang yang semuanya berbeda-beda mengenai hal-hal tersebut.
Gagasan yang menarik untuk diangkat mengatasi/ mengikis
kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian adalah dengan multikulturalisme
dan sikap toleransi serta empati.
1) Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun
kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas
keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan
masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang
mereka anut.
Didalam
multikulturalisme masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan,
multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keragaman budaya dalam
kacamata kesederajatan maksudnya tidak ada budaya yang lebih tinggi daripada
budaya lain. Didalam multikulturalisme juga tidak boleh ada diskriminasi
terhadap suatu komunitas suku bangsa tertentu karena hal itu akan menjadi benih
perpecahan dan konflik. Semua suku bangsa harus diperlakukan sama dan
dilibatkan dalam berbagai aspek kebangsaan baik sosial, politik, hukum, maupun
pertahanan dan keamanan. Hanya dengan cara demikian seluruh potensi suku bangsa
akan bahu-membahu membangun perdapan bangsanya yang lebih baik.
2) Toleransi dan empati
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan
menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain.
Menurut pendapat saya manfaat keberagaman budaya adalah
banyaknya suku dan adatistiadat yang ada di INDONESIA yang menunjukan
kebersamaan dan sikap saling tolong-menolong yang terjadi pada masyarakat
indonesia..
kesimpulannya manfaat dari keberagaman budaya ini dapat
dilihat dari banyaknya budaya yang ada diindonesia yang menunjukan dengan
banyaknya budaya di indonesia dapat mempererat bangsa INDONESIA.
Komentar
Posting Komentar