Istri Ustaz Maulana Meninggal Akibat Kanker Usus
Istri Ustaz Maulana Meninggal Akibat Kanker Usus
Kabar duka datang dari keluarga Ustaz Maulana. Sang istri, Nuraliyah Ibnu Hajar meninggal dunia pada Minggu (20/1) sore di Makassar. Istri Ustaz Maulana meninggal akibat kanker usus yang terdeteksi sejak tahun lalu.
Dilansir dari liputan6.com, kabar meninggal sang istri diumumkan langsung oleh Ustaz Maulana lewat unggahan di instagram pribadi miliknya pada hari itu juga.
Baca Juga
"Telah berpulang Ibu Nuraliyah Ibnu Hajar (Istri dari Ustadz Nur Maulana), pada hari Minggu 20 Januari 2019 jam 16.21 WIB di RS Bhayangkara Makassar," tulis Ustaz Maulana.
Penyebab sakitnya istri Ustaz Maulana diketahui karena kanker usus. Ustaz yang akrab dengan sapaan "Jamaah" setiap membawakan ceramah ini menerangkan bahwa sang istri sebenarnya sudah menderita kanker usus sejak 7 tahun yang lalu tapi baru ketahuan pada September 2018.
Ustaz Maulana bercerita bahwa sebenarnya hari ini, Senin (21/1) sang istri akan dibawa ke Malaysia untuk berobat. Hanya saja pada Sabtu (19/1) kondisinya mulai menurun dan akhirnya meninggal dunia pada Minggu (20/1).
Faktor risiko kanker usus
Kanker usus yang diderita istri Ustaz Maulana cukup mengejutkan karena sebelumnya tidak ada pemberitaan terkait hal tersebut. Soal penyakit kanker usus, menarik untuk dicermati apa saja yang menjadi faktor risiko kanker usus terjadi pada seseorang. Berikut ini adalah berbagai faktor risiko kanker usus menurut Mayo Clinic:
Usia
Sebagian besar orang yang memiliki kanker usus berusia lebih dari 50 tahun. Meski kanker usus dapat terjadi pada orang yang lebih muda, jumlahnya hanya sedikit.
Ras Afrika-Amerika
Ras Afrika-Amerika memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus daripada orang-orang dari ras lain.
Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip
Orang yang menderita kanker usus atau polip adenomatosa memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus di masa depan.
Kondisi peradangan usus
Penyakit radang usus kronis, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Warisan genetik
Sindrom genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi keluarga dapat meningkatkan risiko kanker usus. Sindrom ini termasuk poliposis adenomatosa familial dan kanker kolorektal nonpolyposis herediter, yang juga dikenal sebagai sindrom Lynch.
Selain itu, jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus atau kanker dubur, risiko Anda terkena kanker usus bahkan bisa lebih besar.
Diet tinggi lemak
Kanker usus dapat dikaitkan dengan diet tinggi lemak dan kalori. Penelitian di bidang ini memiliki hasil yang beragam. Beberapa studi telah menemukan peningkatan risiko kanker usus pada orang yang doyan makan daging merah dan daging olahan.
Tidak aktif bergerak
Jika tidak aktif bergerak, Anda lebih berisiko terkena kanker usus. Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid dari KlikDokter, seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk saja sangat berisiko mengalami kanker usus. Oleh karena itu, melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit ini.
Diabetes dan obesitas
Orang dengan diabetes dan resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus. Sedangkan, orang yang mengalami obesitas memiliki risiko kanker usus dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar jika dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan normal.
Merokok dan konsumsi alkohol
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol memang sudah dikenal dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, salah satunya adalah kanker usus. Hal ini terutama bila Anda mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Terapi radiasi untuk kanker
Terapi radiasi yang diarahkan pada perut untuk mengobati kanker lain ternyata meningkatkan risiko kanker usus.
Belajar dari apa yang terjadi pada istri Ustaz Maulana, kini saatnya Anda meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit kanker usus dengan menjauhi berbagai faktor risiko di atas. Jika Anda melihat gejala kanker usus seperti munculnya darah di feses atau terdapat perubahan kebiasaan pada buang air besar, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter.
Komentar
Posting Komentar