Aksi Damai Menuju Istana Negara, Gemakan Shalawat

Aksi Damai Menuju Istana Negara, Gemakan Shalawat



JAKARTA -- Puluhan ribu orang bergerak dari Masjid Istiqlal dengan berjalan kaki secara tertib sambil mengumandangkan bacaan shalawat menuju depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat siang. Mereka menuntut agar kasus dugaan penistaan agama diusut tuntas Massa menilai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 Basuki Tjahaja Purnama telah menistakan agama dengan mengutip salah satu ayat Alqur'an.

Massa bergerak ke depan Istana Merdeka setelah mereka mengikuti Shalat Jumat di Masjid Istiqlal yang menjadi salah satu titik berkumpul sebelum menggelar aksi damai. Mereka keluar dari kompleks masjid melalui pintu gerbang selatan lalu belok kanan arah Gambir melalui Jalan Merdeka Timur sebelum masuk ke Jalan Merdeka Utara yang menjadi tujuan aksi damai.

Selain bershalawat, sebagian massa mengibarkan bendera yang menunjukkan asal organisasi. Pergerakan massa ini mengakibatkan arus lalu lintas dari tersendat namun situasi keamanan terkendali.

Sejumlah eleman massa yang berangkat dari Masjid Istiqlal antara lain Majelis Adzzikra Bogor, jamaah Masjid Izzatul Islam Bekasi, Laskar Pembela Islam, massa dari Tasikmalaya dan Surabaya, Gerakan Pemuda Ka`bah Kabupaten Temanggung, Relawan Muslim Bali, Paguyuban Alumni Al Azhar Mesir, Jawa Barat dan lain-lain.

Selain di Mesjid Istiqlal, sejumlah tempat berkumpul antara lain Jl Merdeka Selatan, kawasan Bundaran Indosat dan Bundaran Hotel Indonesia. Dua Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah sempat bergabung massa di Masjid Istiqlal.

Budayawan Betawi Ridwan Saidi ikut turun ke jalan bersama ribuan demonstran. Dia sempat terlihat dalam kerumunan massa di depan gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ikut turun ke jalan arah Tugu Tani menuju arah Istana Negara. Saat berada di depan Gedung Bareskrim di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Amien Rais berteriak "Hidup Polisi, Hidup Bareskrim, dan Hidup Perdamaian".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah TSUNAMI ACEH 2004

MAKALAH KHALAF: AHLUSSUNNAH (AL-ASY’ARI DAN AL-MATURIDI)

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN CABAI