Postingan

Hukum Memakai Cadar Dalam Islam

Gambar
http://www.fauzulmustaqim.com/ Assalammualaikum...        Sahabatku yang di rahmati Allah tahukah kalian apa hukum bercadar? Lewat artikel yang singkat ini aul-al-ghifary.blogspot.com akan mencoba menjelaskan sedikit tentang memakai cadar. Sebelum kita melangkah lebih jauh mari kita lihat apa pengertian bercadar, kalau menurut saya bercadar yaitu menutup seluruh anggota tubuh dengan kain, kecuali mata dan hanya berlaku untuk kaum hawa. Memang dari sebagian kita ada yang menganggapnya sunnah, malah sebagian lagi ada yg menganggap keharusan bagi setiap muslimah. Mereka yang mengharuskan bercadar pada umumnya berpedoman pada firman Allah dalam surat Al Ahzab: 59  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ  ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu

Tauhid Rububiyah Dan Pengakuan Orang-Orang Musyrik Terhadapnya

Gambar
  http://www.fauzulmustaqim.com/ Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam Rububiyah, ikhlas beribadah kepadaNya, serta menetapkan bagiNya Nama-nama dan Sifat-sifatNya. Dengan demikian, tauhid ada tiga macam: Tauhid Rububiyah , Tauhid Uluhiyah serta Tauhid Asma' wa Sifat. Setiap macam dari ketiga macam tauhid itu memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya.        Makna Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ "Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu". (QS. Az-Zumar:62)       Bahwasanya Dia adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: .....وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللّ

Ciri-Ciri Wanita Shalehah Berdasarkan Al Quran dan Hadits

 Pada petemuan kali ini  akan membahas mengenai Ciri-Ciri Wanita Shalehah Berdasarkan Al-quran dan Hadist, Dalam surat Al Ahzab ayat 35 disebutkan beberapa sifat wanita shalehah, di antaranya yaitu; Taat, jujur, sabar, khusyu’, dermawan, suka berpuasa, memelihara kehormatannya dan banyak berdzikir kepada Allah swt. Ilustrasi Syaikh Abdul Halim mengatakan bahwa wanita-wanita shalehah adalah “ Qonitaat” ( orang yang taat ) dan “Hafizhaat” ( orang yang menjaga diri ) saat suami tidak ada.  Dalam pembahasan ini akan diterangkan mengenai beberapa dari sifat-sifat tersebut, dan yang lainnya akan diterangkan dalam bagian yang lain. Sifat-sifat/ cirri-ciri wanita shalehah tersebut adalah sebagai berikut: MENJAGA SHALAT 5 WAKTU Shalat adalah salah satu kewajiban umum yang telah Allah perintahkan kepada Umat Islam baik lelaki maupun perempuan. Nabi saw bersabda,” Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa mendirikannya, berarti ia telah mendirikan agama, dan barangsiapa meningg

Dzikir Fida’ Penebus Diri Dari Neraka

Gambar
http://www.fauzulmustaqim.com/ Para Guru, para kekasih Allah, para Syekh RA telah menjelaskan dan mengamalkan dzikir fida' guna menebus, membebaskan, melepaskan, menyelamatkan dan mengamankan diri mereka, lebih-lebih keluarga mereka dari siksa api neraka. Penebusan diri dari api neraka itu telah ada sejak zaman Baginda Habibillah Rasulillah Muhammad SAW dan berkembang corak dan ragamnya. Kendati demikian, metode yang secara khusus diamalkan oleh para Masyayikh al-'Arifun Billah min Saadaatinaa wa Habaa-ibinaa al-Haadiin al-Muhtadiin RA yang telah masyhur dengan istilah dzikir fida', terbagi menjadi dua metode: Pertama; 'Ataqot al-Shughra, yaitu membaca "Subhanallah wa Bihamdih" seribu kali (1.000 x) dan "Laa ilaaHha illallaHh " tujuh puluh ribu kali (70.000 x), sebagai tebusan dirinya atau keluarganya dari siksa api neraka. Kedua; 'Ataqot al-Kubra, yaitu membaca surat al-Ikhlas sebanyak seratus ribu kali (100.000 x), sebagai tebusan d

Keutamaan Ayat Kursi

Gambar
http://www.fauzulmustaqim.com/ Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam setelah Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan iringan beribu-ribu malaikat karena kebesaran dan kemuliaannya. Dunia setan dan iblis menjadi gempar karena adanya sesuatu yang menjadi perintang misinya. Rasulallah s.a.w  menyuruh Zaid bin Tsabit agar segera menulis dan menyebarkannya.  Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fadilah ayat kursi. Ayat ini disebut AYAT KURSI karena di dalamnya terdapat perkataan KURSI, artinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat. Perlu diingat,  yang di maksudkan dengan KURSI ini “bukan tempat duduk tuhan“, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan. Khasiat Ayat Kursi: Barang siapa yang membaca ayat Kursi dengan istiqamah setiap selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap masuk rumah atau pasar, setiap masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diselamatkan dari godaan sy

Amalan Selepas Shalat Jum’at

Gambar
http://www.fauzulmustaqim.com/ Hendaknya kamu memperingan waktu untuk pekerjaan dunia di hari Jum’at. Dan jadikan hari Jum’at sebagai hari yang khusus mengerjakan ibadah saja. Karena Sabda Rosulullah shollallohu alaihi wasallam: "Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim mendapatinya sedang dia dalam keadaan salat dan memohon kebaikan kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim). Berikut beberapa amaliyah/wirid yang bisa dibaca selepas sholat Jum'at: Dikeluarkan oleh Hujjatul Islam Al Imam Jalaluddin Abdurrahman assuyuthiy: – Dikeluarkan oleh abu Ubaidah, dan Ibn Addharies, dalam keutamaan keutamaan Alqur'an, dari Asma binti Abubakar Asshiddiq ra, berkata : "Barangsiapa yg shalat jumat dan lalu membaca setelahnya Al Ikhlas, dan Muawwidzatain (Al falaq & An naas) dan Al fatihah masing masing tujuh kali tujuh kali, maka ia dijaga dari majelisnya itu sampai jumat berikutnya." – Dikeluarkan oleh

Kedudukan Hukum Ruqyah, Halal Atau Haram?

Kajian Tafsir tentang Al-Qur’an sebagai ayat ruqyah وننَزِّلُ مِنَ القرآنِ مَا هُوَ شفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ، وَلاَ يَزيْدُ الظالِمِيْنَ إلاَّ خَساراً “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (QS. Al Isra’: 82) Menurut Abu Bakar Al Jazairi, huruf MIN (من) pada ayat di atas berfungsi sebagai penjelas (مبينة) bagi huruf maushul ما, bukan ibtida’ atau zaidah. [Abu Bakar Jabir Al Jazairi, Aisaru Al Tafasir Li Kalam AL ‘Aliyyi Al Kabir. Kairo: Dar Al Hadits, 2006, Juz 2, hal. 249] Sementara itu, Muhammad Sayyid Thanthawi mengatakan bahwa huruf MIN (من) pada ayat tersebut bukan unt tab’idh (للتبعيض) atau menunjukkan sebagian, melainkan al jins (للجنس). Maka makna ayat وننزل من القران di atas adalah وننزل من هذا الجنس الذي هو قرآن ما هو شفاء Dengan demikian, ayat tersebut menegaskan bahwa semua kandungan Al Qur’an merupakan o