Postingan

Menampilkan postingan dengan label tesis

tesis ULUMUL QUR’AN "QIRA’AH SAB’AH"

BAB I PENDAHULUAN A.    LATAR BELAKANG Al-qur’an adalah kalammullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika, mu’amalah dan sebagainya. Selain sebagai sumber ilmu, Al Qur’an juga mempunyai ilmu dalam membacanya. Dalam surat Al Isra’, Alloh SWT telah berfirman : Artinya : “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’:9) Juga telah di sebutkan dalam sebuah hadits, Sabda Rasulullah SAW : “Orang yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf akan tetapi alih satu huruf, laam satu huruf dan miim satu

SENI MENURUT AL-QUR'AN

Sudah menjadi hukum alam, jiwa manusia cenderung untuk mendapatkan kesenangan dari benda-benda yang indah dan cantik. Namun, kecenderungan mewujudkan dalam dirinya berkembang sesuai dengan keyakinan agama serta kearifan masing-masing manusia. Meyakini bahwa Allah adalah pencipta segala keindahan, manusia beriman akan merasa sangat bahagia mendapatkan kecantikan ini dan berupaya sebaik mungkin untuk mensyukuri kemahakuasaan dan keelokan ciptaan-Nya. Kerinduan mereka akan surga menunjang kemampuan untuk menikmati kecantikan. Terlebih lagi, dengan menekuni penggambaran Al-Qur`an tentang siksaan neraka dan membandingkannya akan membantu manusia beriman mensyukuri nilai-nilai estetika, yang memberikan rasa suka cita pada jiwa mereka. Ayat-ayat Al-Qur`an yang berkaitan dengan surga juga berperan sebagai bimbingan bagi makhluk beriman, karena ayat-ayat itu menguraikan nilai-nilai estetika dan kecantikan yang Allah sudah pilihkan untuk mereka. Inilah bentuk-bentuk kecantikan dan este

TAKRIF AL-QURAN & QIRAAT

TAKRIF AL-QURAN   Kalam Allah yang merupakan mukjizat yang telah diturunkan oleh malaikat Jibril  A.S  kepada Nabi Muhammad  S.A.W.  dalam bahasa arab,selama 23 tahun iaitu 10 tahun di Mekah Al-Mukaramah dan 13 tahun di Madinah Al-Munawarah  disusun di dalam mashaf bermula dari surah Al-Fatihah dan berakhir dengan surah An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah satu ibadah. TAKRIF QIRAAT Al-Qiraat bermaksud suatu cabang ilmu yang membincangkan tentang perbezaan bacaan Al-Quran antara imam-imam Qurra’ seperti:            # Imam Nafi’            # Imam Ibnu Kathir            # Imam Abu ‘Amru            # Imam Ibnu ‘Amir            # Imam ‘Asim            # Imam Hamzah            # Imam Al-Kisa’i Ilmu Qiraat merupakan semulia-mulia ilmu kerana mempunyai kaitan yang rapat dengan Al-Quran dan hukum mempelajarinya adalah farhu kifayah. Proses pengajian dan pembelajaran ilmu Qiraat ini mestilah diambil daripada guru yang sanadnya sampai kepada Rasulullah  S.A.W.  kerana A

IMAM QIRAAT TUJUH

Dalam ilmu Qiraat terdapat sepuluh imam Al-Qurra’ yang terkenal dan setiap imam ada 2 perawi yang meriwayatkan bacaan mereka. Huraiannya seperti berikut:  1.Imam Nafi’ Al-Madani Nama sebenar beliau ialah Nafi’ bin Abdul Rahman bin Abi Na’im Al-Laithi. Beliau digelar Abu Ruaim. Dilahirkan pada tahun 70 Hijrah dan meninggal dunia di Madinah pada tahun 169 Hijrah. Dua perawinya : Qalun : Beliau ialah Abu Musa Isa bin Mina bin Wardan bin Isa bin Abdul Samad. Dilahirkian pada tahun 120 Hijrah dan meninggal dunia pada tahun 220 Hijrah. Warsy : Beliau ialah Abu Sa’id Othman bin Sa’id bin Abdullah Al-Qibti Al-Masri. Dilahirkan pada tahun 110 Hijrah dan meninggal dunia pada tahun 197 Hijrah. 2. Imam Ibnu Kathir Al-Makki Nama sebenar beliau ialah Abu Sa’id Abdullah bin Kathir bin ‘Amru bin Abdullah bin Zazan bin Fairuz bin Hirmuz Al-Dari. Dilahirkan pada tahun 45 Hijrah dan meninggal dunia pada tahun 120 Hijrah. Dua perawinya : Al-Bazzi : Beliau ialah Abu al-Hasan Ahmad bin M

Jenis-Jenis Qiraat

A’sim dan Kisa’e menetapkan huruf “alif” selepas huruf “mim” pada lafaz (Maaliki yaumiddin).Bagi Qurra’ yang lain membaca dengan membuang huruf “alif” pada kalimah “Maaliki”. Adapun pada lafaz “Shirot” dan “ As-Shirot” , terdapat 3 khilaf iaitu : Rawi Qunbul An Ibnu Kathir membaca dengan “Sin” pada lafaz “Shirot” dan “As-Shirot” seperti yang terdapat dalam bait Ummul Quran yang pertama. Rawi Kholaf membaca dengan ishmam pada huruf “Shod” seperti bunyi huruf “Zai” sebagaimana huruf “Dzho’” yang dibaca oleh orang awam , pada lafaz “Shirot” dan “As-Shirot”. Rawi Khallad hanya membaca dengan ishmam pada lafaz “As-Shirot” yang pertama sahaja seperti Rawi Kholaf. Manakala pada lafaz “Shirot”, Khallad membaca tanpa ishmam seperti baki Qurra’. A’sim dan Kisa’e menetapkan huruf “alif” selepas huruf “mim” pada lafaz (Maaliki yaumiddin).Bagi Qurra’ yang lain membaca dengan membuang huruf “alif” pada kalimah “Maaliki”. Adapun pada lafaz “Shirot” dan “ As-Shirot”, terdapat 3

Tesis Agama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakng Masalah Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mendewasakan seseorang,  dalam arti fisik, mental, watak dan etika agar dapat membentuk seseorang tersebut untuk berfikir lebih arif dan bijaksana. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas tentu akan memberikan perubahan etika dan sikap yang jauh lebih baik dan menjadikan insan tersebut menjadi manusia seutuhnya.  Secara tegas upaya untuk meciptakan sumber daya manusia yang seutuhnya dan memiliki kualitas  yang baik telah tertuang dalam lembaran yuridis negara berupa Undang-undang tentang sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.  Pendidikan yang merupakan bagian dari pengetahuan diperoleh karena faktor manusia memiliki potens